Tepat 1 tahun aku menimba ilmu di Perguruan Tinggi Swasta.
Iya, PTS yang sama sekali gak pernah aku sangka bisa jadi kampusku.
Bukan kemauanku untuk masuk PTS, bukan juga doaku untuk
menimba ilmu disana, dan juga bukan mimpiku untuk memakai almamaternya.
Setahun yang lalu, aku berucap dengan gagah bahwa aku harus
masuk PTN. Dengan jurusan yang sudah mantap sekali dengan mimpiku, dengan
segudang rencana-rencana yang sudah aku susun apabila lolos PTN.
Aku adalah anak pertama dari dua bersaudara. Keluargaku juga
bukan dari kalangan atas yang bisa seenak jidat masukin anaknya kuliah kemana
aja. Karena aku anak sulung yang ingin sekali membanggakan ayah dan ibu dan
juga membuktikan kemampuanku kepada keluarga dan teman-teman. Maka satu tahun
sebelum tes penerimaan mahasiswa baru dimulai, aku sudah memulai misi
belajarku. Aku membeli banyak buku untuk kupelajari. To be honest, aku ini anak
“lintas jurusan” yang dari ipa ambil jurusan ips. Aku belajar 2 bidang berbeda
sekaligus. Ipa untuk UN dan Ips untuk tes PTN.
Banyak yang bilang aku parah banget kalau belajar, gak kenal
waktu. Gigih untuk anak yang ingin masuk PTN. Ehm, sebenarnya tidak loh kawan.
Aku malah tidak ikut bimbel seperti kebanyakan anak yang lain. Masalah ekonomi
lagi-lagi yang menjadi faktornya. Aku belajar aja sendiri, dengan buku-buku
yang alhamdulilah bisa aku beli menggunakan uang jajan.
Aku belajar dari sepulang sekolah, belajar UN dulu baru buat
tes sbm. Kadang bisa sampai jam 2 pagi, ditemani kopi sang sahabat karib. Tapi
apa itu cukup? Tidak kawan. Aku setuju tidak. Aku lihat orang lain bisa lebih
dariku, berjam-jam lebih dariku. Kadang malas hinggap dalam diriku, kadang
giuran drama korea membuatku leleh sehingga engga untuk belajar. Aku pernah
gitu juga loh.
Selain memang waktu belajar yang menurutku belum sempurna,
duh mulutku ini emang pantes buat dilakban hahaha. Dengan mulutku ini sering
aku menyombongkan diriku yang sudah mantap akan melenggang ikut tes sbm
(padahal yah belajar aja masih gitu) aku koarkan mimpiku satu persatu kepada teman.
Aku malu (sekarang).
Mungkin dulu mereka menertawakanku saat aku ber-orasi
semacam itu. Hehe.
Saat itu aku gagal
di snm, dan harus berjuang tes di sbm. Aku mulai kewalahan. Dari pagi sampai
malam aku belajar. Kamarku hamper menjadi perpustakaan, buku dimana-mana. Kopi
aku seduh berulang kali dalam sehari. Oh iya aku juga ikut tes selain sbm,
ikatan dinas.
Ayah melihat semua perjuanganku, semua doa yang aku
panjatkan disetiap sujudku. Ayah selalu menyuruhku untuk berhenti belajar
karena memang waktu belajarku sudah edan.
“ayah mah bakal bersyukur banget kalo teteh bisa masuk ptn, tapi ayah
juga gak akan marah dan gak akan sedih kalau teteh gak lolos ptn. Kenapa?
Karena selama ini ayah udah liat semua perjuangan kamu, belajar dan berdoa.
Kalau teteh gak lolos ya berarti Allah menyiapkan sesuatu yang lebih indah”
Hehe, ayah bilang gitu cobaaaa…sedih.
Kamu tau apa cerita selanjutnya dalam hidupku? Yap! Gagal masuk PTN dan ikatan dinas.
Sedih? Enggak sama sekali.
Kenapa? Karena aku udah berjuang semampuku.
Bete? Iya.
Kenapa? Liat temen-temen pada masuk PTN atau PTS yang ada di
kota besar.
“ih kok mereka mah
bisa masuk PTN ya? Padahal belajarnya mah pasti lebih edan aku”
“ih mereka hebat ya
walau gak bisa masuk PTN tapi bisa kuliah di PTS yang hebat. Banyak uangnya”
“kok ayah gak masukin
aku ke PTS diluar kota sih?”
Jangan ditiru yaaah! Aku sedang khilaf.
ASTAGFIRULLOOOOOH!!!!!
Nah itu sebagian ungkapan yang aku lontarkan.
Aku merenung saat itu, apa yang salah ya? Apa ya?
Ternyataaaa, setelah aku berpikir laaamaaaa sekali, yang
menjadi penyebabnya adalah
1. 1. Belajarku belum maksimal
2. 2. Omonganku lebih hebat dari tindakanku
3. 3. Ridhonya Allah
Itulah penyebabnya.
Jadi, untuk kalian yang mau masuk PTN, usahain buat jangan
banyak omong dulu yaaa. Diem aja. Sambil belajar yang bener. Belajar yang
maksimal yaaa. Kumpulin uang buat bimbel dari sekarang. Kalau orang tua mampu
ya jangan ngumpulin haha buat beli drama korea aja uangnya kkkkk~~~
Itu aja sih, eh sama ini loh, DOA. Iya berdoa yang banyak.
Tambahin solat sunnah nya. Yang wajib jangan ditinggalin!
Satu lagi. JANGAN ANGGAP REMEH TEMANMU! Ya mau dia jarang
belajar tapi keukeuh ikut tes sbm ya MULUT LO JANGAN RUMPI! Aku suka gitu
soalnya. “yakin apa dia masuk kesini?
Belajar aja jarang, kerjaannya main mulu”
Eh taunya gue yang gak lolos hahahaha.
Ridho Allah. Ini mah penting. Kalo allah gak ridho ya gak
bakalan lolos.
“ada rencana Allah
yang lebih indah”
Percaya gak? Aku mah percaya dooooooong.
Terlepas dari aku yang gak lolos PTN, malu ketemu
temen-temen, minder di keluarga, yang terpaksa harus kuliah di PTS dan gak
diluar kota atau malunya ketemu orang yang suka nanya kuliah dimana….ada sebuah
jalan yang indah yang Allah kasih sebagai imbalan aku tidak lolos sbm. Dan jalan
yang indah ini aku temukan karena aku masuk PTS. Thanks my college.
Mau tahu? Aku pun akan dengan senang hati menceritakannya.
Tapi tidak sekarang. Entaran aja, sekarang mah sampai disini aja dulu. Biarlah
menjadi pembelajaran untuk kita karena kesalahan-kesalahanku.
see u in another story
of my a wee bit asdfghhjkl of my life. Bye! <3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar